Pernahkah
kita berkorban untuk orang lain? Bahkan untuk orang-orang yang telah
menyakiti hati kita? Pernahkan kita berpikir untuk memberikan hal yang
paling berharga dalam hidup kita kepada orang-orang yang selalu membenci
dan menyiksa kita?
Tidak ada seorang
pun yang dengan tulus mau mengampuni bahkan berkorban bagi musuhnya.
Mereka akan lebih cenderung senang apabila sang musuh mendapatkan
ganjaran yang setimpal dengan apa yang telah diperbuat.
Juga
tidak ada seorang pun yang melahirkan anak untuk dikorbankan. Bahkan
semua orang tua akan rela berkorban hanya untuk kebahagiaan anaknya.
Tidak ada seorang pun yang inginkan anaknya untuk hidup menderita,
baik dalam masa kanak-kanak atau pun saat dewasa.
Berbeda
halnya dengan Yesus. Yesus dilahirkan di dunia dengan maksud dan tujuan
yang jelas yaitu untuk menebus dosa manusia, di mana saat Yesus dewasa
harus mau mencurahkan darah-Nya untuk orang-orang berdosa bahkan Yesus
dengan tulus megampuni ornag-orang yang telah menyiksanya.
Yesus
mengasihi kita lebih dari hidup-Nya sendiri. Yesus mencintai kita
melebihi nyawa yang Dia punya. Lalu bagaimana sikap kita untuk Tuhan
yang telah menghapuskan semua dosa kita? Masihkah kita bermain dengan
dosa dan menjadikan pengorbanan Yesus sia-sia? Mari kita renungkan
semuanya itu. Lakukan yang terbaik untuk Yesus selagi kita masih hidup.
Sebab
kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang
kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana,
bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal,
yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda
dan tak bercacat.
1 petrus 1:18-19